Wallahi I’m Okay

Standar

Kemarin ada seorang wanita menghampiri kami ketika duduk di food court salah satu pusat perbelanjaan di kota Baku. Saat itu kami sudah selesai makan.
Kami sebetulnya tau bahwa wanita ini memperhatikan kami sejak awal kami duduk. Boleh jadi ia menunggu kami hingga selesai makan karena tak ingin mengganggu.
Ia menyapa kami dengan sopan dengan bahasa Inggris yang terbata-bata.
Rupanya ia menawarkan berbagai aksesoris yang ia buat dengan tangannya sendiri.
Ia menunjukkan bermacam untaian gelang dari manik-manik dan batu amethyst.
Kami awalnya menolak dengan halus. Kami katakan,

Read the rest of this entry

Menyapa Belaian Musim Panas di Istanbul

Standar
Menyapa Belaian Musim Panas di Istanbul

Tepat di hari ketiga bulan Syawal, kami mengambil perjalanan untuk menghabiskan libur lebaran. Jika di Indonesia, kami biasa menghabiskan libur lebaran di kampung halaman, maka kali ini kami harus cukup bersabar dan “nrimo dengan legowo” jika liburan lebaran ini harus kami habiskan di tempat lain.
Kami memilih kota Istanbul untuk kami singgahi.

Istanbul adalah salah satu kota terbesar di Turki. Dulu ia bernama Konstantinopel sebelum akhirnya dibebaskan oleh Muhammad Al-Fatih pada tahun 1453. Kisah sejarahnya bisa kita baca di banyak literatur yang berserakan di dunia maya maupun di buku-buku perpustakaan.

Read the rest of this entry

Menyisir Jejak Kejayaan Islam di Istana Topkapı

Standar
Menyisir Jejak Kejayaan Islam di Istana Topkapı

Pagi itu sinar matahari sudah bersinar sangat terik padahal jam baru menunjukkan pukul 7 pagi waktu Istanbul. Hari itu kami punya agenda untuk mengunjungi Istana Topkapi seusai sarapan. Dan seperti biasanya, kami memilih untuk berjalan kaki karena jaraknya tak begitu jauh. Istana Topkapi yang dalam bahasa lokal disebut Topkapı Sarayı (baca: topkapê sarayê) adalah salah satu obyek wisata yang populer di Istanbul. Kami harus mengunjunginya di awal waktu supaya tidak berdesakan dengan wisawatan lainnya.

Setiba di kawasan Istana Topkapı, kami disambut gerbang besar dengan pelataran yang luas. Didalamnya kami menemukan ada dua gerbang yang berbeda. Gerbang pertama adalah gerbang taman dan gerbang satunya adalah gerbang menuju situs Istana Topkapı. Saat kami tiba disana ternyata akses menuju Istana Topkapı masih tutup dan baru dibuka pukul 9 pagi waktu Istanbul. Baiklah, kami pun memutuskan untuk menunggu di taman. Tamannya luas, cantik dan sangat bersih. Dan karena hari masih pagi, suasana taman masih lumayan sepi sehingga anak-anak bisa leluasa bermain dan berlari-larian. Ada kolam dan jembatan kecil yang instagramable. Hehe…

Read the rest of this entry

Mengharu Biru di Masjid Biru

Standar
Mengharu Biru di Masjid Biru

Blue Masjid atau Masjid Biru atau Masjid Sultan Ahmet atau dalam bahasa lokal disebut Sultanahmet Camii adalah salah satu situs bersejarah di kota Istanbul.
Letaknya berhadap-hadapan dengan Museum Hagia Sophia, sehingga cukup terjangkau dan menghemat waktu jika ingin mengunjungi keduanya dalam satu waktu. Para wisatawan cukup menyeberang dari sisi Hagia Sophia dan berjalan melewati taman luas yang menghubungkannya dengan Masjid Biru.

Kala itu selepas mengagumi keindahan Hagia Sophia, kami beranjak menuju ke Masjid Sultan Ahmet atau Masjid Biru.
Kenapa disebut dengan Masjid Biru?

Read the rest of this entry

Pesona Sejarah dan Keindahan Hagia Sophia

Standar
Pesona Sejarah dan Keindahan Hagia Sophia

Hagia Sophia atau dalam bahasa lokal disebut Aya Sofya ini dulunya adalah gereja termegah di Konstantinopel sebelum akhirnya beralih fungsi menjadi masjid ketika Konstantinopel dibebaskan oleh Muhammad Al-Fatih. Kini, Hagia Sophia difungsikan sebagai museum dan terbuka untuk umum.
Saya pikir tak perlu lagi saya menjelaskan tentang sejarah bangunan yang impresif ini, karena sudah banyak literatur yang membahas tentang hal tersebut.
Saya hanya ingin menceritakan sedikit tentang suasana disana sehingga bisa diharapkan menjadi gambaran bagi kerabat dan kolega yang ingin bertandang ke Hagia Sophia.

Read the rest of this entry

Menjajal Kereta Malam Baku-Tbilisi-Baku

Standar

Di bulan Maret 2018 ini ada tanggal merah yang cukup panjang, yaitu Liburan Novruz. Total ada sekitar 10 hari libur termasuk Sabtu dan Ahad.
Kami menggunakan sebagian hari libur kali ini untuk melancong ke negeri tetangga, yaitu Georgia.
Awalnya kami ingin naik kendaraan pribadi saja, tapi kami penasaran ingin mencoba kereta malamnya.

Kami pun pergi ke stasiun utama kota Baku untuk membeli tiket menuju ke Tbilisi yang merupakan ibukota Georgia.
Awalnya kami ingin membeli tiket pulang-pergi, tapi

Read the rest of this entry

Tantangan Ketika Menjelajah Bumi Allah

Standar

Rizqiminallah…
Itulah yang membuat kami hidup berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Kelihatannya menyenangkan ya?
Tapi pernahkah terbayang bagaimana repotnya?
Tak usah lah kita bahas tentang proses adaptasinya atau tentang beratnya hati dan air mata yang menetes setiap kali berpisah dengan kerabat dan teman-teman, bicara soal packing barang pun rasanya sudah bikin badan dan pikiran lelah.

Selama ini anak-anak selalu menjadi faktor kegalauan paling utama ketika kami harus berpindah tempat.
Bagaimanapun, mau tidak mau kami juga harus beradaptasi dengan kultur lokal tanpa meracuni jati diri kami yang sebenarnya.
Tidak mudah untuk mendidik mereka agar tetap “Indonesia” di tengah-tengah lingkungan asing.

Read the rest of this entry

Baku, Sepotong Cinta yang Terpendam

Standar

Hidup ini selalu penuh dengan kejutan. Semua cerita terangkai dan terhubung bak jalinan benang merah.
Sangat indah sekaligus mengejutkan, sebagaimana yang kami alami.

Alkisah, tiba saatnya bagi kami untuk pindah ke\n negeri lain.
Waktu terasa cepat sekali berputar.
Rasanya baru kemarin kami tiba di Indonesia seusai perjalanan kisah kami selama tiga tahun di Wina, Austria.
Rasanya baru kemarin si Sandwich Kid menangis histeris saat melihat semut, nyamuk, dan serangga lainnya yang belum pernah ia temui di Wina.
Rasanya baru kemarin pula (lagi-lagi) si Sandwich Kid enggan masuk kamar mandi dengan alasan lantainya basah, dan ia pun meminta kami mengelap lantai kamar mandi tersebut hingga kering.
Rasanya baru kemarin….
How time flies and the show must go on…

Read the rest of this entry

Love and Live Your Body

Standar

Buuuuk, pernah tak berkaca di depan cermin, trus ayun badan tampak depan, tampak samping, tampak belakang lalu bergumam, “Diiiiiih, itu lemak kok ya ngumpul semua di perut siiih. Kenapa ga ngumpul di *niiiiiit* (sensor) atau di *niiiiiiiiit* (sensor lagi)  aja sih biar good looking dikit ni body?!”

Belum juga puas mengomentari bentuk tubuh yang cetar bak chello itu, tiba-tiba pandangan mata tertuju pada gurat-gurat perak yang membekas di sana dan di sini. Hela nafas panjaaaaaaang.

Pikiran melayang membayangkan postur tubuh para model iklan komersial dan peserta kontes kecantikan yang wara-wiri di media massa, kemudian hening lalu nelangsa sambil beretorika, “Kapaaaaan aku bisa langsing semlohay bohay seperti model-model itu ya?”

Read the rest of this entry

Jangan Lukai Hatiku dengan Tanyamu

Standar

Kita pasti sudah tak asing lagi dengan pertanyaan, “Kapan nikah?”, “Kapan punya momongan?”, “Kapan nambah momongan?”, “Ayo kapan coba lagi? Siapa tahu cewek/cowok.” (Kalimat yang terakhir sih biasanya dilontarkan untuk mereka yang punya beberapa anak dengan jenis kelamin sama, seperti saya contohnya hahahahahaasyem… *curcol* 😀 )

Mungkin kita tidak sadar jika pertanyaan semacam itu bisa saja menyinggung hati yang ditanya. 

Read the rest of this entry